Rabu, 20 November 2013

ZODIAK sekarang ada 13 buah

Meski telah beberapa tahun berselang dari waktu diketemukannya, ternyata Ophiuchus, rasi bintang ke-13 masih saja asing di telinga kita. Mungkin acap kali terdengar bahwa rasi bintang yang kita kenal ada 12. Di Koran-koran, televisi, bahkan beberapa situs dan media-media perzodiakan masih menganggap bahwa rasi bintang ada 12. Itu salah besar. Sangat mengherankan bahwa kekeliruan ini tidak serta merta dibenahi. Hingga kabar pertambahan rasi bintang ini menjadi seakan sirna ditelan waktu.


Selama ini, kita telah mengenal dengan akrab 12 zodiak yang sangat popular, yakni: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpius, Sagittarius, Capricornus, Aquarius, dan Pisces. Padahal jumlah zodiak ini sekarang tengah bertambah, dan bisa jadi Anda dapat berpindah zodiak dari Libra menjadi Virgo, Leo menjadi Cancer, dan sebagainya. Ini dikarenakan rasi bintang ke-13 yakni Ophiuchus.



Dahulu, rasi Ophiuchus tidak memiliki lambang dan terletak diantara Scorpio dan Sagittarius.
Belakangan setelah diketahui keberadaannya akibat pergeseran lintasan tata surya, maka eksistensi dari Ophiuchus pun diketahui dan dilambangkan sebagai gambar pawang ular. Praktis hal ini menggeser bulan-bulan tanggal zodiak.


Simak perubahan zodiak ini :
  1.     Capricornus: antara 21 Jan - 16 Feb (26 hari)
  2.   Aquarius: antara 16 Feb - 11 Mar (24 hari)
  3.   Pisces: antara 11 Mar - 18 Apr (38 hari)
  4.   Aries: antara 18 Apr - 13 Mei (25 hari)
  5.    Taurus: antara 13 Mei - 22 Jun (40 hari)
  6.   Gemini: antara 22 Jun - 21 Jul (29 hari)
  7.    Cancer: antara 21 Jul - 10 Ags (20 hari)
  8.   Leo: antara 10 Ags - 16 Sep (37 hari)
  9.   Virgo: antara 16 Sep - 31 Okt (45 hari)
10.    Libra: antara 31 Okt - 23 Nov (23 hari)
 11. Scorpius: antara 23 Nov - 29 Nov (6 hari)
12.    Ophiuchus: antara 29 Nov - 18 Des (19 hari)
13.     Sagitarius: antara 18 Des - 21 Jan (34 hari)

Zodiak yang lama :
  1.     Capricorn, 21 Des - 19 Jan
  2.   Aquarius, 20 Jan - 18 Feb
  3.   Pisces, 19 Feb - 20 Mar
  4.   Aries, 21 Mar - 20 Apr
  5.    Taurus, 21 Apr - 20 Mei
  6.   Gemini, 21 Mei - 20 Jun
  7.    Cancer, 21 Jun - 20 Jul
  8.   Leo, 21 Jul - 21 Agt
  9.   Virgo, 22 Agt - 22 Sept
10. Libra, 23 Sept - 22 Okt
11. Scorpio, 23 Okt - 22 Nov
12.  Sagitarius, 23 Nov - 20 Des

Para peneliti baru-baru ini menemukan rasi bintang baru yang bernama Ophiucus. Kemungkinan susunan zodiakpun berubah. Berdasarkan perhitungan, Ophiucus berada di tanggal 29 Nov-18 Desember. Zodiak ini mempengaruhi Anda yang lahir antara 18 Desember hingga 21 Januari.Artinya seluruh tanggal dalam 12 sistem zodiak ikut bergeser (lihat Zodiak Bertambah).


Sebenarnya bintang baru ini bukanlah sistem rasi bintang baru yang menjadi dasar perhitungan bintang.
Dalam astronomi, dikenal ada 88 rasi bintang yang berada di langit.Ophiuchus adalah salah satu dari 88 rasi bintang, dan juga satu dari 48 rasi yang didaftar oleh astronom ternama dunia, Claudius Ptolemaeus (Ptolemy).
Ceritanya bermula saat rasi bintang ditemukan kembali oleh astronom saat mendekati matahari Februari 2006 silam.Menurut BBC, berdasarkan pengamatan astronom dunia, rasi bintang Ophiuchus sudah mendekati matahari dan memunculkan supernova spektakuler.

Jurnal ilmiah dunia, Nature, juga melaprokan bintang-bintang di rasi ini sangat terang dan tampak jelas di kosmos.Sebegitu terangnya hingga Ophiuchus bisa dilihat dari bumi tanpa peralatan teleskop sekalipun.
Adalah astronom Denmark, Tycho Brahe, pada tahun 1572 yang pertama kali melihat kemunculan rasi itu.

Nah, rasi yang baru menampakkan dirinya lagi ini sebelumnya tidak dikenali dan hanya disebut sebagai New Star.
Namun, astronomi modern membuktikan, rasi yang dilihat oleh Brahe sama dengan rasi bintang yang dilihat astronom Februari 2006 lalu.

Astronom dari Harvard University, Jeno Sokoloski, menyatakan di masa dalam abad terakhir, ada beberapa ledakan supernova yang mengindikasikan adanya pergeseran rasi.“Dimulai secara lambat dan hanya sekejap dalam dua hari, dan hal itu mengindikasikan kepada kami bahwa terjadi ledakan massif. Bahkan sebenarnya, hampir kolaps,” kata Sokoloski menjelaskan akibat ledakan itu.

Rasi bintang Ophiuchus pertama kali muncul di abad kedua. Ptolemy mendaftarkan sebagai bintang ke-29 dari 48 rasi bintang. Diperkirakan rasi ini akan muncul kembali dalam jangka waktu 1.700 tahun lagi.

Alasan Ophiuchus tidak dimasukkan dalam astrologi barat selama ratusan tahun karena hanya ada 12 rasi bintang yang selama ini mengikuti perputaran benda-benda langit dalam sistem tatasurya seperti bulan, planet, dan matahari.
Karena baru, para astrolog belum menemukan karakteristik serta peruntungan orang-orang yang lahir di zodiak Ophiuchus.

Zodiak sendiri berarti Lingkaran Hewan karena diambil dari bahasa Yunani Zoodiacos Cyclos yang artinya Lingkaran Hewan.
Namun, sebenarnya, dari 12 zodiak ada lima yang tidak dilambangkan dengan binatang, yakni Aquarius (Pembawa Air), Gemini (si Kembar), Virgo (Gadis), Libra (Timbangan), dan Sagitarius (Pemanah). Zodiak adalah semua rasi bintang yang berada di sepanjang lingkaran ekliptika. Oleh karena semua planet, matahari, dan bulan beredar di sepanjang lingkaran ekliptik, otomatis mereka semua juga beredar di antara zodiak.


Ramalan astrologi didasarkan pada kedudukan benda-benda tatasurya di dalam zodiak.
Seseorang akan menyandang tanda zodiaknya berdasarkan kedudukan matahari di dalam zodiak pada tanggal kelahirannya. Misalnya, orang yang lahir awal Desember akan berzodiak Sagitarius karena pada tanggal tersebut matahari berada di wilayah rasi bintang Sagitarius.

Kedudukan matahari dibedakan antara waktu tropikal dan waktu sideral yang menyebabkan terdapat dua macam zodiak, yaitu zodiak tropikal dan zodiak sideral.

Sebagian besar astrolog barat menggunakan zodiak tropikal yang juga populer di kalangan anak muda di Indonesia.

Selasa, 19 November 2013

SISTEM MAGNITUDO untuk melihat tingkat kecemerlangan bintang


Sistem Magnitudo
Ketika kita melihat langit malam, akan kita dapati bermacam benda langit yang terangnya berbeda-beda. Bagaimana caranya agar kita dapat mengetahui perbandingan terang antara objek yang satu dengan yang lain? Di astronomi, kecerlangan benda langit dinyatakan dengan skala magnitudo. Dengan sistem ini juga, kita dapat menghitung perbandingan kecerlangan dua benda langit yang berbeda. Lalu bagaimana sistem magnitudo ini bekerja?
Jaman dahulu ketika belum ada listrik dan lampu, penduduk/perumahan belum banyak, lingkungan sekitar tidaklah seterang sekarang. Malam hari menjadi sangat gelap sehingga langit malam tampak lebih indah karena tidak ada polusi cahaya. Ketika cuaca cerah, orang dapat menikmati hiburan yang menakjubkan di layar lebar langit malam. Ribuan bintang, nebula dan gugus bintang yang terlihat sebagai awan kabut kecil, dan pita putih Bima Sakti, menghiasi angkasa. Sejarah ditemukannya sistem magnitudo untuk menentukan kecerlangan bintang dimulai dari kondisi seperti itu. Banyak yang bisa dilakukan dengan langit pada saat itu.
Sekitar tahun 150 SM, seorang astronom Yunani bernama Hipparchus membuat sistem klasifikasi kecerlangan bintang yang pertama. Saat itu, ia mengelompokkan kecerlangan bintang menjadi enam kategori dalam bentuk yang kurang lebih seperti ini: paling terang, terang, tidak begitu terang, tidak begitu redup, redup dan paling redup. Hal tersebut dilakukannya dengan membuat katalog bintang yang pertama. Sistem tersebut kemudian berkembang dengan penambahan angka sebagai penentu kecerlangan. Yang paling terang memiliki nilai 1, berikutnya 2, 3, hingga yang paling redup bernilai 6. Klasifikasi inilah yang kemudian dikenal sebagai sistem magnitudo. Skala dalam sistem magnitudo ini terbalik sejak pertama kali dibuat. Semakin terang sebuah bintang, magnitudonya semakin kecil. Dan sebaliknya semakin redup bintang, magnitudonya semakin besar.

Sistem tersebut kemudian semakin berkembang setelah Galileo dengan teleskopnya menemukan bahwa ternyata terdapat lebih banyak bintang lagi yang lebih redup daripada yang bermagnitudo 6. Skalanya pun berubah hingga muncul magnitudo 7, 8 dan seterusnya. Namun penilaian kecerlangan bintang ini belumlah dilakukan secara kuantitatif. Semuanya hanya berdasarkan penilaian visual dengan mata telanjang saja.

Pada tahun 1856 berkembanglah perhitungan matematis untuk sistem magnitudo. Norman Robert Pogson, seorang astronom Inggris, memberikan rumusan berbentuk logaritmis yang masih digunakan hingga sekarang dengan aturan seperti berikut. Secara umum, perbedaan sebesar 5 magnitudo menunjukkan perbandingan kecerlangan sebesar 100 kali. Jadi, bintang dengan magnitudo 1 lebih terang 100 kali daripada bintang dengan magnitudo 6, dan lebih terang 10000 kali daripada bintang bermagnitudo 11, begitu seterusnya. Dengan rumusan Pogson ini, perhitungan magnitudo bintang pun menjadi lebih teliti dan lebih dapat dipercaya.

Seiring dengan semakin majunya teknologi teleskop, magnitudo untuk bintang paling redup yang dapat kita amati semakin besar. Contohnya, Hubble Space Telescope memiliki kemampuan untuk mengamati objek dengan magnitudo 31! Tetapi walaupun bukan lagi nilai terbesar, magnitudo 6 tetap menjadi nilai penting hingga kini karena inilah batas magnitudo bintang yang paling redup yang dapat diamati dengan mata telanjang. Tentunya dengan syarat langit, lingkungan, dan mata yang masih bagus.

Sama seperti perkembangan yang terjadi pada magnitudo besar, magnitudo kecil juga mengalami ekspansi seiring dengan semakin majunya teknologi detektor. Dalam kelompok magnitudo 1 kemudian diketahui terdapat beberapa bintang tampak lebih terang dari yang lainnya sehingga muncullah magnitudo 0. Bahkan magnitudo negatif juga diperlukan untuk objek langit yang lebih terang lagi. Kini diketahui bahwa bintang paling terang di langit malam adalah Sirius, dengan magnitudo -1,47. Magnitudo Venus dapat mencapai -4,89, Bulan purnama -12,92, dan magnitudo Matahari mencapai -26,74! Untuk melihat daftar bintang-bintang terang, silahkan lihat gambar dibawah ini

Magnitudo yang kita bicarakan di atas disebut juga dengan magnitudo semu, karena menunjukkan kecerlangan bintang yang dilihat dari Bumi, tidak peduli seberapa jauh jaraknya. Jadi, sebuah bintang bisa terlihat terang karena jaraknya dekat atau jaraknya jauh tapi berukuran besar. Sebaliknya, sebuah bintang bisa terlihat redup karena jaraknya jauh atau jaraknya dekat tapi berukuran kecil. 


Sistem ini membuat kecerlangan bintang yang kita lihat bukan kecerlangan bintang yang sesungguhnya. Untuk mengoreksinya, faktor jarak itu harus dihilangkan. Maka muncullah sistem magnitudo mutlak.

Magnitudo mutlak adalah magnitudo bintang jika bintang tersebut berada pada jarak 10 parsek. Nilainya dapat ditentukan apabila magnitudo semu dan jarak bintang diketahui. Dengan “menempatkan” bintang-bintang pada jarak yang sama, kita bisa tahu bintang mana yang benar-benar terang. Sebagai perbandingan, Matahari, yang memiliki magnitudo semu -26,74, hanya memiliki magnitudo mutlak 4,75. Jauh lebih redup daripada Betelgeuse yang memiliki magnitudo semu 0,58 tetapi memiliki magnitudo mutlak -6,05 (135.000 kali lebih terang dari Matahari).



Senin, 18 November 2013

ALFABET YUNANI

Sering kita menggunakan dalam kehidupan sehari-hari huruf-huruf asing di dalam mata pelajaran Fisika, Kimia dan matematika. Itu adalah abjad yunani sebagai lambang dari sebuah rumus.

Berikut adalah tabelnya :


Huruf
Nama
Pengucapan
Huruf Fenisia
yang berhubungan
Salinan Huruf
Nilai angka
Yunani
Lama
Yunani
Pertengahan
(politonik)
Yunani
Modern
Latin
Yunani
Kuno
Klasik
Yunani
Modern
Yunani
Kuno
Yunani
Modern
Α α
λφα
άλφα
[a] [aː]
[a]
a
1
Β β
ϐ (pengganti1)
βτα
βήτα
[b]
[v]
Beth Beth
b
v
2
Γ γ
γάμμα
γάμμα
γάμα
[g]
[ɣ~ʝ
g
gh, g, j
3
Δ δ
δέλτα
δέλτα
[d]
[ð]
d
d, dh
4
Ε ε
ε
έ ψιλόν
έψιλον
[e]
He He
e
5
Ζ ζ
ζήτα
ζήτα
[zd]
(or [dz]?)
kemudian
 [zː]
[z]
z
7
Η η
τα
ήτα
[ɛː]
[i]
Heth Heth
e, ē
i
8
Θ θ
ϑ (pengganti)
θτα
θήτα
[tʰ]
[θ]
Teth Teth
th
9
Ι ι
ἰῶτα
ιώτα
γιώτα
[i] [iː]
[i], [j]
Yodh Yodh
i
10
Κ κ
κάππα
κάππα
κάπα
[k]
[k~c]
Kaph Kaph
k
20
Λ λ
λάβδα
λάμβδα
λάμδα
λάμβδα
[l]
l
30
Μ μ
μ
μι
μυ
[m]
Mem Mem
m
40
Ν ν
ν
νι
νυ
[n]
Nun Nun
n
50
Ξ ξ
ξε
ξ
ξι
[ks]
x
x, ks
60
Ο ο
ο
μικρόν
όμικρον
[o]
o
70
Π π
πε
π
πι
[p]
Pe Pe
p
80
Ρ ρ
ῥῶ
ρω
[r], [r̥]
[r]
Res Resh
r (: rh)
r
100
Σ σ
ς
 (pengganti2)
σγμα
σίγμα
[s]
Sin Shin
s
200
Τ τ
τα
ταυ
[t]
Taw Taw
t
300
Υ υ
ϒ (pengganti)
ψιλόν
ύψιλον
[y] [yː]
(awalnya [u] [uː])
[i]
Waw Waw
u, y
y, v, f
400
Φ φ
ϕ (pengganti)
φε
φ
φι
[pʰ]
[f]
diperdebatkan
ph
f
500
Χ χ
χε
χ
χι
[kʰ]
[x~ç]
ch
ch, kh
600
Ψ ψ
ψε
ψ
ψι
[ps]
ps
700
Ω ω
μέγα
ωμέγα
[ɔː]
[o]
o, ō
o
800